AKUTANSI
BIAYA
Pengertian
Biaya
Definisi biaya sendiri memiliki kemajemukan karena konsepnya berasal dari
istilah umum, sehingga tidak mudah untuk memberikan suatu batasan yang pasti
tanpa meninggalkan keraguan mengenai pengertiannya. Para ahli ekonomi, akuntan
dan pihak-pihak yang dihadapkan pada masalah biaya ini memiliki pengembangan
mengenai konsep dan istilah biaya menurut kebutuhan meraka.
Objek dari
akuntansi biaya adalah biaya itu sendiri, ini dapat dilihat dari definisi biaya
yang dikemukakan oleh para ahli. Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu
dilakukan untuk suatu proses produksi, yang dinyatakan dengan satuan uang
menurut harga pasar yang berlaku, baik yang sudah terjadi maupun yang akan
terjadi. Biaya terbagi menjadi dua, yaitu biaya eksplisit dan biaya implisit.
Biaya eksplisit adalah biaya yang terlihat secara fisik, misalnya berupa kas.
Sementara itu, yang dimaksud dengan biaya implisit adalah biaya yang tidak
terlihat secara langsung, misalnya biaya kesempatan dan penyusutan barang
modal.
Pengertian
Akuntansi
Akuntansi sering disebut bahasa dunia usaha
(Bussines language) karena di akuntansi merupakan alat komunikasi perusahaan
dalam menginformasikan peristiwa ekonomi kepada yang memerkukan. Dengan melalui
laporan akuntansi perusahaan dapat menyampaikan pesan kepada pihak-pihak yang
ingin mengetahui posisi keuangan, dan tingkat perspektif perusahaan yang
berguna untuk membantu pengan bilan keputusan.
Pengertian
Akuntansi Biaya
Pengertian Akuntansi Biaya Adalah proses pencatatan,
penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk
atau jasa, dengan cara-cara tertentu serta penafsiran terhadapnya. BiayaDalam
arti luas adalah pengorbanan sumber ekonomis, yang diukur dalam satuan uang,
yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan
tertentu.
Dalam arti sempit biaya merupakan bagian daripada
harga pokok yang dikorbankan di dalam usaha untuk memperoleh
penghasilan. Pengertian Lain Akuntansi biaya adalah salah satu
cabang akuntansi yang merupakan alat manajemen dalam memonitor dan merekam
transaksi biaya secara sistematis, serta menyajikannya informasi biaya dalam
bentuk laporan biaya. Biaya (cost) berbeda biaya (cost) adalah pengorbanan
ekonomis yang dikeluarkan untuk memperoleh barang dan jasa, sedangkan beban
(expense) adalah expired cost yaitu pengorbanan yang diperlukan atau
dikeluarkan untuk merealisasi hasil, beban ini dikaitkan dengan revenue pada
periode yang berjalan. Pengorbanan yang tidak ada hubungannya dengan perolehan aktiva,
barang atau jasa dan juga tidak ada hubungannya dengan realisasi hasil
penjualan, maka tidak digolongkan sebagai cost ataupun expense tetapi
digolongkan sebagai loss.
Fungsi
Akuntansi Biaya yakni:
1
Untuk mengukur pengorbanan nilai masukan tersebut guna
menghasilkan informasi bagi pihak manajemen, apakah mendapat profit atau tidak
2
Menghasilkan informasi bagi manajemen sebagai dasar
untuk merencanakan alokasi sumber daya ekonomi yang dikorbankan untuk
menghasilkan keluaran.
Tujuan akuntansi biaya, adalah:
1
Perencanaan
dan pengendalian biaya.
Untuk mencapai tujuan yang diinginkan oleh perusahaan,
pihak manajemen membuat estimasi pendapatan dan biaya. Dasar yang
digunakan dalam estimasi biaya adalah data historis, akan tetapi pihak
manajemen juga mempertimbangkan faktor-faktor lain yang diprediksi akan
mempengaruhi biaya. Tahap selanjutnya, pihak manajemen akan memonitor apakah
biaya sesungguhnya yang terjadi sesuai dengan perencanaan biaya. Jika terjadi
penyimpangan (ada selisih antara biaya sesungguhnya dengan perencanaan biaya),
maka pihak manajemen akan menganalisis penyebab terjadinya selisih, serta
mempertimbangkan tindakan koreksi yang memang perlu dilakukan.
2
Penentuan
harga pokok produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan dengan tepat dan teliti.
Untuk memenuhi tujuan penentuan harga pokok produk,
akuntansi biaya mencatat, menggolongkan, dan meringkas biaya-biaya pembuatan
produk atau penyerahan jasa.Biaya yang dikumpulkan dan disajikan adalah biaya
historis. Umumnya akuntansi biaya untuk penentuan harga pokok produk ini
ditujukan untuk memenuhi kebutuhan top manajemen dan pihak external. Oleh
karena itu, akuntansi biaya untuk penentuan harga pokok produk ini taat pada
SAK.
3
Pengambilan
keputusan manajemen.
Pengambilan keputusan khusus menyangkut masa yang akan
datang. Oleh karena itu informasi yang relevan dengan pengambilan keputusan
khusus selalu berhubungan dengan informasi yang akan datang. Akuntansi biaya
untuk pengambilan keputusan khusus bertugas untuk menyediakan biaya masa yang
akan datang. Informasi biaya ini tidak dicatat dalam catatan akuntansi biaya,
melainkan hasil dari suatu peramalan. Karena keputusan khusus adalah merupakan
sebagian besar kegiatan manajemen perusahaan, laporan akuntansi biaya untuk
memenuhi tujuan pengambilan keputusan adalah bagian dari akuntansi manajemen
Penggolongan Biaya
Penggolongan biaya adalah proses mengelompokkan secara sistematis atas
keseluruhan elemen yang ada ke dalam golongan-golongan tertentu yang lebih
ringkas untuk dapat memberikan informasi yang lebih punya arti atau lebih
penting.
Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang,
yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu.
Ada empat unsur pokok dari definisi biaya tersebut
diatas, yaitu :
1
Biaya
merupakan pengorbanan sumber ekonomi
2
Diukur
dalam satuan uang
3
Yang
telah terjadi atau yang secara potensial akan terjadi
4
Pengorbanan
tersebut untuk tujuan tertentu.
Di dalam akuntansi biaya, biaya digolongkan dengan
berbagai macam cara. Umumnya penggolongan biaya ini ditentukan atas dasar
tujuan yang hendak dicapai dengan penggolongan tersebut, atau dalam akuntansi
biaya lebih dikenal dengan konsep “different costs for different purposes”.
Ada lima cara penggolongan biaya, yaitu, yaitu penggolongan biaya
1
Atas
dasar obyek pengeluaran.
Dalam cara penggolongan ini, nama obyek pengeluaran
merupakan dasar penggolongan biaya. Misalnya nama obyek pengeluaran adalah
bahan bakar, maka semua pengeluaran yang berhubungan dengan bahan bakar disebut
biaya bahan bakar.
2
Atas
dasar fungsi pokok di dalam perusahaan.
Di dalam perusahaan manufaktur, ada empat fungsi pokok
yang ada di perusahaan, yaitu:
a. Fungsi produksi, yaitu fungsi yang berhubungan dengan
kegiatan pengolahan bahan baku menjadi produk selesai yang siap untuk dijual
Atas dasar
fungsi produksi, maka biaya produksi dapat dikelompokkan menjadi:
·
Biaya
bahan baku
Bahan baku
adalah bahan yang akan diolah menjadi bagian produk selesai dan pemakaiannya
dapat diidentifikasikan atau diikuti jejaknya atau merupakan bagian integral
pada produk tertentu.
·
Biaya
tenaga kerja langsung
Biaya
tenaga kerja langsung adalah balas jasa yang diberikan kepada karyawan pabrik
yang manfaatnya dapat diidentifikasikan atau didiikuti jejaknya pada produk
tertentu yang dihasilkan perusahaan.
·
Biaya
overhead pabrik
Biaya
overhead pabrik adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga
kerja langsung, yang elemennya dapat digolongkan ke dalam:
Biaya bahan penolong,Biaya tenaga kerja tidak langsung,Biaya penyusutan dan amortisasi aktiva tetap pabrik, Biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva,tetap pabrik,Biaya listrik dan air pabrik,Biaya asuransi pabrik, Biaya overhead lain-lain.
b. Fungsi pemasaran, yaitu fungsi yang berhubungan dengan
kegiatan penjualan produk selesai yang siap dijual dengan cara yang memuaskan
pembeli dan dapat memperoleh laba sesuai yang diinginkan perusahaan. Atas dasar
fungsi pemasaran, maka biaya dapat digolongkan dalam biaya pemasaran.
Biaya pemasaran adalah biaya
yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran. Contoh biaya pemasaran
c. Fungsi administrasi dan umum, adalah fungsi yang
berhubungan dengan kegiatan penentuan kebijakan, pengarahan, dan pengawasan
kegiatan perusahaan secara keseluruhan agar dapat berjalan efisien dan efektif.
Atas dasar fungsi administrasi dan umum, maka biaya dapat digolongkan dalam
biaya administrasi dan umum
d. Fungsi keuangan, yaitu fungsi yang berhubungan dengan
kegiatan keuangan atau penyediaan dana yang diperlukan perusahaan. Biaya yang
terjadi dalam rangka menjalankan fungsi keuangan dinamakam biaya keuangan.
Misalnya: biaya bunga.
3
Atas
dasar hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai.
Di dalam perusahaan obyek atau pusat biaya dapat
dihubungkan dengan produk yang dihasilkan, departemen-departemen yang ada dalam
pabrik, daerah pemasaran, atau bagian-bagian dalam organisasi
Penggolongan biaya atas dasar obyek atau pusat biaya,
biaya dibagi menjadi:
a. Biaya langsung (direct cost)
Biaya
angsung adalah biaya yang terjadinya atau manfaatnya dapat diidentifikasikan
kepada obyek atau pusat biaya tertentu.
b. Biaya tidak lagsung (indirect cost).
Biaya tidak
langsung adalah biaya yang terjadinya atau manfaatnya tidak dapat
diidentifikasikan pada obyek atau pusat biaya tertentu, atau biaya yang
manfaatnya dinikmati oleh beberapa obyek atau pusat biaya.
4
Atas
dasar perilaku biaya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan
Penggolongan biaya sesuai dengan tendensi perubahannya
terhadap aktivitas utama untuk tujuan perencanaan dan pengendalian biaya, serta
pengambilan keputusan. Tendensi perubahan biaya terhadap kegiatan dapat
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
a. Biaya tetap
Biaya tetap
mempunyai karakteristik sebagai berikut:
·
Biaya
yang jumlah totalnya tetap konstan tidak dipengaruhi oleh perubahan volume
kegiatan atau aktivitas sampai dengan tingkatan tertentu.
·
Biaya
satuan akan berubah berbanding terbalik dengan perubahan volume kegiatan.
b. Biaya variable
Biaya
variabel mempunyai karakteristik sebagai berikut:
·
Biaya
yang jumlah totalnya akan berubah secara proporsional dengan perubahan volume
kegiatan
·
Biaya satuan tidak dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan
c. Biaya semivariabel
Biaya
semivariabel mempunyai karakteristik sebagai berikut:
·
Biaya
yang jumlah totalnya akan berubah sesuai dengan perubahan volume kegiatan, akan
tetapi sifat perubahannya tidak sebanding.
·
Biaya
satuan akan berubah terbalik dihubungkan dengan perubahan volume kegiatan
tetapi sifatnya tidak sebanding.
5
Atas
dasar jangka waktu manfaatnya.
Atas dasar jangkawaktu pemanfaatnya, biaya dapat
dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Pengeluaran modal (capital expenditures)
Pengeluaran
modal adalah pengeluaran biaya yang mempunyai manfaat lebih dari satu periode
akuntansi. Pada saat terjadnya pengeluaran ini dikapitalisasi ke dalam harga
perolehan aktiva, dan diperlakukan sebagai biaya pada periode akuntansi yang
menikmatinya
b. Pengeluaran pendapatan (revenue expenditures)
Pengeluaran
pendapatan adalah pengeluaran yang akan memberikan manfaat hanya pada periode
akuntansi di mana pengeluaran terjadi. Umumnya pada saat terjadinya pengeluaran,
langsung diperlakukan ke dalam biaya.
Manfaat
Sistem Biaya Standar Dalam Pengendalian Biaya
Sistem biaya standar dirancang untuk mengendalikan
biaya. Biaya standar merupakan alat yang penting dalam pelaksanaan kebijakan
yang telah ditetapkan sebelumnya. Jika biaya standar ditetentukan dengan
realistis, hal ini akan merangsang pelaksana dalam melaksanakan pekerjaanya
secara efektif, karena pelaksana telah mengetahui bagaimana pekerjaan
seharusnya dilaksanakan dan pada tingkat biaya berapa pekerjaan tersebut
seharusnya dilaksanakan.
Sistem biaya standar memberikan pedoman kepada
manajemen berapa biaya yang seharusnya untuk melaksanakan kegiatan tertentu.
Sistem biaya standar menyajikan analisis penyimpangan biaya sesungguhnya dari
biaya standar memungkinkan manajemen melaksanakan pengelolaan mereka dengan
“prinsip kelainan” (Excception principle). Dengan memusatkan
perhatian mereka terhadap keadaan yang meyimpang dari keadaan yang seharusnya,
manajemen dilengkapi dengan alat yang efektif untuk mengendalikan kegiatan
perusahaan. Mulyadi (2009:388)
Biaya standar membantu perencanaan dan pengendalian
operasi. Biaya standar memberikan wawasan mengenai dampak-dampak yang mungkin
dari keputusan atas biaya dan laba. Biaya standar digunakan untuk :
1. Menetapkan
anggaran
2. Mengendalikan
biaya dengan cara memotivasi karyawan dan mengukur efisiensi operasi.
3. Menyederhanakan
prosedur perhitungan biaya dan mempercepat laporan keuangan.
4. Membebankan
persediaan bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi.
5. Menetapkan
tawaran kontrak dan harga jual.
Biaya standar memiliki kelemahan.
Seringkali standar cenderung manjadi kaku atau tidak fleksibel, meskipun dalam
waktu pendek. Keadaan produksi selalu mengalami perubahan, sedangkan perbaikan
standar jarang sekali dilakukan. Perubahan standar menimbulkan maslah
persediaan. Contohnya perubahan dalam harga bahan baku memerlukan penyesuaian
terhadap persediaan, tidak saja persediaan bahan baku tetapi juga persediaan
produk dalam proses dan produk jadi yang berisi bahan baku tersebut. Jika
standar sering diperbaiki, akan meyebabkan kurang efektifnya standar tersebut
sebagai alat pengukur pelaksana. Tetapi jika tidak diadakan perbaikan standar,
padahal telah terjadi perubahan yang beerarti dalam produksi, maka akan terjadi
pengukuran pelaksanaan yang tidak tepat dan tidak realistis. (Mulyadi:2009:387)
Refrensi :
http://accountingiismylife.blogspot.co.id/2014/01/akuntansi-biaya-dan-pengertian-biaya.html
Supawi Pawenang. 2016. Modul Akuntansi Biaya. Surakarta: Uniba
Komentar
Posting Komentar