Tugas Makalah Teori Produksi

MAKALAH EKONOMI MANAJERIAL
TEORI PRODUKSI

Sebagai Pemenuhan Tugas Mata Kuliah Ekonomi Manajerial
Dosen Pengampu : Dr Supawi Pawenang, SE,MM.












Disusun Oleh :

AZIZ FAJAR B                     201502P024



PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKARTA
2017





DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................... 1
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................... 2
1  Latar Belakang............................................................................................................. 2
2  Rumusan Masalah........................................................................................................ 2
3  Tujuan Penulis.............................................................................................................. 3
4  Manfaat Penulisan........................................................................................................ 3
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................. 3
1.      Pengertian Teori Produksi............................................................................................... 3
2.      Fungsi Produksi.............................................................................................................. 4
3.      Jenis jenis Proses Produksi............................................................................................. 4
4.      Sistem Produksi Menurut Aliran Operasi dan Variasi Produk....................................... 7
5.      Produksi dengan lenih dari satu variabel........................................................................ 8
BAB III PENUTUP........................................................................................................ 10
Kesimpulan.............................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA










KATA PENGANTAR

  Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena berkat dan tuntunan-Nya, sehingga kami diberi kesempatan untuk menyusun makalah ini yang berjudul “TEORI PRODUKSI”.
Makalah ini diajukan sebagai salah satu tugas pada mata kuliah Ekonomi Manajerial. Makalah ini tertuang dalam 3 bab yaitu : bab pertama “Pendahuluan”, bab kedua “Pembahasan”, dan bab ketiga “Penutup”.
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan yang ada. Oleh karena itu, kritik serta saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi perbaikan dan kesempurnaan dari makalah ini, sebagai tambahan wawasan untuk menggapai keberhasilan.
Kiranya makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca, dan atas perhatian dan kerja sama yang baik, diucapkan terima kasih.



Surakarta , 3 januari 2017
Penyusun


Aziz Fajar B





BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah
Teori tingkahlaku konsumen memberikan latarbelakang yang penting didalam memahami sifat permintaan para pembeli di pasar. Dalam percakapan sehari-hari produksi diartikan tindakan mengkombinasi-kan faktor-faktor produksi (tenaga kerja, modal, dan lain-lainnya) oleh perusahaan untuk memproduksi hasil berupa barang-barang dan jasa-jasa. Dengan barang barang tersebut,  untuk pemenuhan kebutuhan konsumsi manusia tidak dapat lepas dari proses Produksi, karena sesuai kata mengkombinasikan diatas adalah menjadikan satu barang output dari beberapa barang input. Sebab Produksi adalah proses menghasilkan barang dan jasa.
Produksi sangat berkaitan dengan nilai guna suatu barang. Orang hanya akan membuat barang-barang yang berguna. Maka Produksi dapat juga disebut kegiatan menambah nilai guna suatu barang. Tetapi tidaklah mudah mengubah bahan baku menjadi barang siap konsumsi. Karena untuk dapat melakukan kegiatan Produksi, seorang produsen membutuhkan faktor Produksi. Tanpa faktor-faktor Produksi, pembuatan suatu barang tidak bisa berjalan. Dengan kelangsungan proses Produksi sangat ditentukan oleh keahlian pengusaha atau produsen.
Ditinjau dari kepentingan produsen, tujuan produksi adalah menghasilkan barang untuk mendapatkan laba. Tujuan tersebut tercapai jika barang atau jasa yang diproduksi sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa sasaran kegiatan produksi adalah pelayanan kebutuhan masyarakat atau untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat.
Setelah diketahui bahwa Ekonomi (Economic) adalah sebuah etimology untuk menunjukkan setiap tindakan atau proses bersangkutpaut dengan penciptaan barang-barang atau jasa-jasa yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan manusia. Secara spesifik, istilah tersebut digunakan untuk mencirikan Produksi barang-barang serta jasa-jasa yang dihasilkan dengan pengetahuan teknis. Dengan pengetahuan seorang produsen mampu menghasilkan barang output. Barang output berasal dari hasil Produksi yaitu, kombinasi dari barang input dengan input, barang input dengan output, dan barang output dengan output.
Dalam ekonomi muncul beberapa teori dalam mempelajari kebutuhan manusia. Sebagai contoh dalam teori ekonomi mikro adalah Teori Produksi, dan Teori biaya. Kedua teori ini orang-orang mempunyai pemahaman tertentu. Sehingga dalam definisi tentang teori Produksi dan teori biaya tidak pasti, sebab pendapat orang-orang memberikan definisi sesuai dengan pemahamannya.

1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang di bahas dalam makalah ini sebagai berikut :
1.      Apakah pengertian teori produksi?
2.      Apa saja fungsi produksi?
3.      Apakah jenis-jenis proses produksi?
4.      Apakah Sistem Produksi Menurut Aliran Operasi dan Variasi Produk?
5.      Apakah Produksi dengan lebih dari Satu Variabel?
1.3  Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan dalam makalah ini adalah :
1.      Mengidentifikasi Pengertian teori produksi.
2.      Mengidentifikasi apa saja fungsi produksi.
3.      Mengidentifikasi jenis-jenis proses produksi.
4.      Mengidentifikasi apakah Sistem Produksi Menurut Aliran Operasi dan Variasi Produk.
5.      Produksi dengan lebih dari Satu Variabel.

1.4  Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan dalam makalah ini adalah :
1.      Bagi penulis manfaatnya yakni menambah wawasan serta dapat memahami tentang teori produksi.
2.      Bagi pembaca manfaat dibuatnya makalah ini diharapkan dapat digunakan untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang teori produksi.

BAB II
PEMBAHASAN
1.      Pengertian Teori  Produksi
Yang dimaksud dengan teori produksi adalah teori yang menjelaskan hubungan antara tingkat produksi dengan jumlah faktor-faktor produksi dan hasil penjualan outputnya.  Definisi Produksi sendiri banyak pendapat sesuai dengan pemahamannya masing-masing. Definisi pertama, Produksi adalah usaha menciptakan dan meningkatkan kegunaan suatu barang untuk memenuhi kebutuhan. Pelaku produksi adalah produsen yaitu, individu atau perusahaan yang memproduksikan hasil pertanian yang menggunakan input sumber daya yang ada antara lain ; tanah, tenaga kerja, modal dan management.  Pendapat kedua, Produksi adalah kegiatan produsen untuk mengubah input menjadi output. Produsen merupakan pembuat barang dan jasa tidak berguna menjadi berguna, barang berguna menjadi barang lebih berguna atau kegiatan produksi dapat menambah nilai guna suatu barang menjadi nilai barang lebih dari barang sebelumnya. 
Sebelum membuat kegiatan, seorang produsen membuat keputusan, barang dan jasa apa diproduksi. Sebagai contoh pertama (1), seorang produsen memproduksi padi, maka manusia memerlukan bibit padi, air, tanah, pupuk, tenaga kerja, dan traktor.  sebagai contoh kedua (2),bila ingin memproduksi roti maka manusia memerlukan tepung terigu, telur, gula, susu, obat pengembang roti, tenaga kerja, dan mesin pembungkus. Contoh Produksi padi dan roti inilah termasuk contoh Produksi barang. Dan sebagai contoh jasa adalah jasa pendidikan, yang diperlukan adalah tenaga kerja, kurikulum pendidikan, alat-alat tulis, buku-buku, dan media pembelajaran lain seperti OHP (overhead projector), internet, VCD, dan lain-lain.
Dalam memproduksi barang dan jasa seorang produsen memerlukan input dan output. Barang input adalah barang masuk atau barang yang harus disiapkan seorang produsen untuk diubah menjadi barang output. Barang input ini jika berbicara dalam ekonomi adalah modal utama untuk menghasilkan output. Sebab apabila input yang dijadikan bahan utama dalam memproduksi misalnya Roti, maka Roti tidak dapat diproduksi apabila salah satu dari barang input utama tidak ada. Dari sisi lain, Roti tetap jadi walaupun salah satu bahan input tetap jadi, tetapi hasil dari barang input tersebut apabila sudah menjadi output (Roti) maka barang tidak akan menghasilkan barang output yang memuaskan konsumen atau yang mengemsumsi.

2.      Fungsi Produksi
Fungsi produksi dapat diartikan juga sebagai suatu fungsi atau persamaan yang menunjukkan hubungan antara tingkat output dengan tingkat (kombinasi) penggunaan input-input. Secara matematis fungsi produksi dapat dirumuskan sebagai berikut
Q = f (K L R T)


Q: Quantity (jumlah barang yang dihasilkan)
f  :Fungsi(simbol persamaan fungsional)
K : Capital (modal atau sarana yang digunakan)
L : Labour (tenaga kerja)                      
R: Resources (sumber daya alam)
T : Technology (teknologi dan kewirausahaan)

Q adalah output, sedangkan K, L, R, dan T merupakan input. Besarnya jumlah output yang dihasilkan tergantung dari penggunaan input-input tersebut. Jumlah output dapat ditingkatkan dengan cara meningkatkan penggunaan jumlah input C(modal), L (tenaga kerja) dan R(sumber daya alam) ataupun meningkatkan T(teknologi). Untuk memperoleh hasil yang efisien, produsen dapat melakukan penggunaan input yang lebih efisien.
Dalam penerapannya , hubungan input dan output dapat pisahkan secara lebih khusus. Misalnya, untuk menghasilkan hasil-hasil pertanian akan digunakan input tanah, bibit, pupuk, pestisida, tenaga kerja, dan alat-alat pertanian lainnya (tidak termasuk teknologi). Untuk meningkatkan hasil-hasil pertanian tersebut maka harus ditingkatkan penggunaan input seperti tanah yang luas, menambah tenaga kerja, menambah jumlah pupuk, menambah penggunaan pestisida, dan lain sebagainya. Atau cara lain yaitu dengan meningkatkan teknologi pertanian. Untuk menghasilkan barang atau output dapat dilakukan dengan menggunakan hanya satu input saja, dua atau lebih input
3.      Jenis-jenis Proses Produksi
Jenis proses produksi di tinjau dari segi wujud proses produksi :
a.       Proses produksi kimiawi
Proses produksi kimiawi merupakan suatu proses produksi yang menitikberatkan kepada adanya proses analisa atau sintesa serta senyawa kimia. Contoh perusahaan obat-obatan, perusahaan tambang minyak.
b.      Proses produksi perubahan bentuk
Proses perubahan bentuk adalah proses produksi dimana dalam pelaksanaannya menitikberatkan pada perubahan masukan (input) menjadi keluaran (output) sehingga didapatkan penambahan manfaat atau faedah dari barang tersebut. Contohnya perusahaan mebel, perusahaan garmen.
c.       Proses produksi assembling
Proses produksi assembling merupakan suatu proses produksi yang dalam pelaksanaan produksinya lebih mengutamakan pada proses penggabungan dari komponen-komponen produk dalam perusahaan yang bersangkutan atau membeli komponen produk yang dibeli dari perusahaan lain. Contohnya perusahaan yang memproduksi peralatan elektronika, perakitan mobil.
d.      Proses produksi transportasi
Proses produksi transportasi merupakan suatu proses produksi dengan jalan menciptakan jasa pemindahan tempat dari barang ataupun manusia. Dengan adanya pemindahan tempat tersebut maka barang atau manusia yang bersangkutan ini akan mempunyai kegunaan atau merasakan adanya tambahan manfaat. Contohnya perusahaan kereta api, perusahaan angkutan.
e.       Proses produksi penciptaan jasa administrasi
Proses produksi penciptaan jasa administrasi adalah suatu proses produksi yang memberikan jasa administrasi kepada perusahaan-perusahaan yang lain atau lembaga-lembaga yang memerlukannya. Pemberian metode penyusunan, penyimpanan dan penyajian data serta informasi yang diperlukan oleh masing-masing perusahaan yang memerlukannya merupakan jasa yang diproduksi oleh perusahaan-perusahaan semacam ini.
Seperti yang kita ketahui bahwa cara, metode dan teknik menghasilkan produk banyak,tetapi secara umum dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
a)      Proses produksi terus menerus (Continous processes)
Proses produksi terus-menerus adalah proses produksi yang mempunyai pola atau urutan yang selalu sama dalam pelaksanaan proses produksi di dalam perusahaan. Proses produksi secara kontinu dilakukan pada industridengan skala produksi besar. Contoh industri yang melakukan produksi secara kontinu adalah industri gelas. Gelas dipanaskan sehingga berbentuk lunak dan kemudian dialirkan ke mesin pencetak untuk dibentuk. Proses pencairan dan pencetakan berlangsung secara terus menerus tanpa terhenti. Proses produksi pada umumnya dihentikan berdasarkan keperluan perawatan dan perbaikan. Secara rutin (bisa sebulan sekali, enam bulan sekali, atau setahun sekali) proses produksi dihentikan dan dilakukan perawatan dan pemeriksaan menyeluruh (overhaul) terhadap alat-alat proses.
Pada proses produksi secara kontinu umum digunakan sistem yang terotomatisasi. Dengan bantuan PLC (Programmable Logic Controller) atau pengontrol otomatis lain, kesalahan proses produksi akibat kecerobohan manusia dapat dikurangi sehingga proses produksi dapat berlangsung terus menerus dengan kondisi yang stabil atau bahkan mendekati tunak (semua keadaan konstan dan tidak berubah).
Ciri-ciri dari proses produksi tereus-menerus :
v  Produksi dalam jumlah besar, variasi produk sangat kecil dan sudah distandarisir.
v  Menggunakan product lay out atau departmentation by product.
v  Mesin bersifat khusus.
v  Operator tidak mempunyai keahlian yang tinggi.
v   Salah satu mesin/ peralatan rusak atau terhenti, seluruh proses produksi terhenti.
v  Tenaga kerja sedikit.
v   Persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses kecil.
v  Dibutuhkan maintenance specialist yang berpengetahuan dan pengalaman yang banyak.
Adapun kebaikan dari proses produksi terus-menerus :
v  Biaya per unit rendah bila produk dalam volume yang besar dan distandardisir.
v  Pemborosan dapat diperkecil karena menggunakan tenaga mesin.
v  Biaya tenaga kerja rendah.
v  Biaya pemindahan bahan di pabrik rendah karena jaraknya lebih pendek.
Adapun kekeurangan dari proses produksi terus-menerus
v  Terdapat kesulitan dalam perubahan produk.
v  Proses produksi mudah terhenti yang menyebabkan kemacetan seluruh proses produksi.
v  Terdapat kesulitan menghadapi perubahan tingkat permintaan.

b)      Proses produksi terputus-putus (intermitten processes)
Proses produksi terputus-putus adalah suatu proses produksi dimana arus proses yang ada dalam perusahaan tidak selalu sama. Pada umumnya dilakukan oleh industri proses kimia dengan skala produksi kecil atau menengah dan industri manufaktur.
Contoh dari industri yang umumnya melakukan proses produksi secara terputus-putus adalah industri manufaktur seperti industri sepatu dan industri proses kimia seperti industri farmasitintacat, dan perekat. Pada proses produksi terputus-putus tinta dan cat, dikenal teknik colour-run. Teknik ini berlangsung dengan memproduksi warna paling muda terlebih dahulu, seperti misalnya kuning muda, dilanjutkan dengan warna yang lebih tua, seperti misalnya jingga, kemudian merah dan seterusnya hingga mencapai warna hitam dan proses produksi diulang lagi. Dengan menggunakan teknik ini, pencucian dan rekonfigurasi mesin antar partai dapat diminimalkan. Namun demikian, warna putih (yaitu warna opaque, bukan transparan), adalah satu-satunya warna yang tidak dapat diproduksi dengan menggunakan teknik ini karena pigmen putih dapat memengaruhi warna lain.
Adapun cirri-ciri dari proses produksi terputus-putus :
v  Produk yang dihasilkan dalam jumlah kecil, variasi sangat besar.
v  Menggunakan mesin-mesin bersifat umum dan kurang otomatis.
v  Operator mempunyai keahlian yang tinggi.
v  Proses produksi tidak mudah terhenti walaupun terjadi kerusakan di salah satu mesin.
v  Menimbulkan pengawasan yang lebih sukar.
v  Persediaan bahan mentah tinggi.
v  Membutuhkan tempat yang besar.
Adapun kelebihan dari produksi terputus-putus
Fleksibilitas yang tinggi dalam menghadapi perubahan produk yang berhubungan dengan mesin bersifat umum yaitu system pemindahan menggunakan tenaga manusia, diperoleh penghematan uang dalam investasi mesin yang bersifat umum dan proses produksi tidak mudah terhenti, walaupun ada kerusakan di salah satu mesin.
Adapun kekurangan dari proses produksi terputus-putus yaitu :
v  Dibutuhkan scheduling dan routing yang banyak karena produk berbeda tergantung      pemesanan.
v  Pengawasan produksi sangat sukar dilakukan.
v  Persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses cukup besar.
v  Biaya tenaga kerja dan pemindahan bahan sangat tinggi, karena menggunakan banyak    tenaga kerja dan mempunyai tenaga ahli.

4.      Sistem Produksi Menurut Aliran Operasi dan Variasi Produk
Ada tiga jenis dasar aliran operasi, yaitu flow shop, job shop, dan proyek (Kostas, 1982). Ketiga jenis dasar aliran operasi ini berkembang menjadi aliran operasi modifikasi dari ketiganya, yaitu batch dan continuous). Adapu karakteristikmasing-masing aliran tersebut, yaitu;
a.       Flow Shop, yaitu proses konversi dimana unit-unit output secara berturut-turut melalui urutan operasi yang sama pada mesin-mesin khusus, biasanya ditempatkan sepanjang suatu lintasan produksi. Bentuk umum proses flow shop dapat dibagi menjadi jenis produksi flow shop kontinyu dan flow shop terputus. Pada flow shop kontinyu, proses bekerja untuk memproduksi jenis output yang sama, misalnya pada industri rokok SKM otomatis. Pada slow shop terputus, kerja proses secara periodik diinterupsi untuk melakukan set-up bagi pembuatan produk dengan spesifikasi yang berbeda (meskipun dari desain dasar yang sama).
b.      Continuous, proses ini merupakan bentuk ekstrem dari flow shop dimana terjadi aliran material yang konstan. Contoh dari proses kontinyu adalah industri penyulingan minyak, pemrosesan kimia, dan industri-industri lain dimana kita tidakdapat mengidentifikasi unit-unit output urutan prosesnya secara tepat.
c.       Job Shop, merupakan bentuk proses konversi dimana unit-unit untuk pesanan yang berbeda akan mengikuti urutan yang berbeda pula dengan melalui pusat-pusat kerja yang dikelompokan berdasarkan fungsinya.
d.      Batch, merupakan bentuk satu langkah kedepan dibandingkan job shop dalam hal standarisasi produk, tetapi tidak terlalu terstandarisasi seperti produk yang dihasilkan pada aliran lintasan perakitan flow shop.
Proyek, merupakan proses penciptaan satu jenis produk yang agak rumit dengan suatu pendefinisian urutan tugas yang teratur dengan kebutuhan sumber daya dan penyelesaiannya dibatasi oleh waktu.
5.      Produksi dengan lebih dari Satu Variabel
Dalam teori ini, terdapat kombinasi antara dua faktor produksi untuk menghasilkan output (yang sama). Kombinasi itu bisa antara tanah dan tenaga kerja, tenaga kerja dan modal, atau dengan teknologi (perkecualian, dengan teknologi, yang tidak mudah harus diubah, karena memerlukan waktu yang relative lama). Yang paling mudah dikombinasikan adalah antara faktor produksi tenaga kerja dan modal. Dalam berproduksi, seorang produsen tentu saja dihadapkan pada bagaimana menggunakan faktor produksinya secara efisien untuk hasil yang maksimum. Oleh karena itu, produsen akan berusaha mencari kombinasi terbaik antara dua faktor input tersebut. Hasil produksi sama dalam teori ini akan ditunjukan oleh suatu kurva yang diberi nama isoquant curve biasanya disebut isoquant sisi. Sedangkan biaya yang digunakan dalam rangka menghasilkan produk tersebut disebut isocost (biaya sama).
a.       Isoquant(Kurva Produksi Sama)
Isoquant  Curve disebut juga  Isoproduct Curve atau Equal Product Curve adalah kurva yang menggambarkan kombinasi dua macam input (faktor produksi) untuk menghasilkan output/produksi yang sama jumlahnya. Atau dapat juga dikatakan suatu kurva yang menunjukkan semua kombinasi fungsi  produksi yang mungkin secara fisik dapat menghasilkan sejumlah output tertentu. Bentuk kurva isoquant bermacam-macam, bisa linier apabila kombinasi antara input tersebut akan memberikan perubahan yang proporsional bila salah satunya berubah, dan dapat juga cembung dari titik orgin (seperti kurva indifference).

Sifat-sifat Isoquant adalah :
v  Mempunyai kemiringan negatif
v  Cembung kearah titik nol (0), sebab inputnya tidak merupakan barang subtitusi sempurna.
v  Menurun dari kiri atas kekanan bawah, karena satu sumberdaya dapat di subsitusi kan dengan sumberdaya lain.
v  Semakin ke kanan kedudukan isoquant menunjukkan semakin tinggi jumlah output.
v  Kemungkinan bisa saling berpotongan, sehingga ada kemungkinan perusahaan dapat memproduksi dua jenis barang dengan input yang sama.

b.      Isocost (Garis Biaya Sama)
Isocost  adalah suatu kurva yang menggambarkan biaya yang dikeluarkan oleh produsen dalam rangka berproduksi dengan menggunakan beberapa faktor input tertentu. Isocost membatasi dan membedakan kemampuan produksi dan produsen. Semakin besar isoqost nya, maka makin besar pula hasil yang dapat diperoleh. Sebaliknya, semakin kecil isocost semakin kecil hasilnya.
Kurva isocost dapat berslope negatif dan positif. Negatif apabila ada penambahan satu unit input akan menyebabkan penurunan pemakaian input lain. Sebaliknya bila input lain dikurangi maka akan menyebabkan input yang ssatunya akan bertambah. Kemudian kuva isocost dapat berslope positif, yaitu hanya sebagai pemuasan kebutuhan yang dipetakan oleh kurva indifference sifatnya tidak efisien, karena bila produsen menambah input yang satu, maka input yang lainnya juga bertambah, dan begitu juga sebaliknya.





BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Dalam teori ekonomi, berbagai jenis perusahaan dipandang sebagai unit badan usaha yang mempunyai tujuan yang sama yaitu “mencapai keuntungan yang maksimum”. Untuk tujuan itu, ia menjalankan usaha yang bersamaan yaitu mengatur penggunaan factor produksi dengan cara seefisien mungkin sehingga “ usaha memaksimumkan keuntungan dapat dicapai dengan cara yang dari sudut ekonomi dipandang dengan cara yang paling efisien”. Dalam praktik, pemaksimuman keuntungan bukanlah satu-satunya tujuan perusahaan. Tetapi demi penyederhanaan analisis, untuk sementara tujuan memaksimumkan ini digunakan.
Fungsi produksi menggambarkan berapa jumlah produksi maksimum yang mampu diproduksi oleh produsen pada setiap kombinasi input/faktor produksi yang ada.

DAFTAR PUSTAKA
 PPT Dr Supawi Pawenang, SE,MM.
https://rizkyramadhan7.wordpress.com/2015/04/20/produksi-dan-f-produksi


Komentar