MAKALAH EKONOMI MANAJERIAL
“TEORI PRODUKSI”
Sebagai Pemenuhan Tugas Mata Kuliah Ekonomi Manajerial
Dosen Pengampu : Dr Supawi Pawenang, SE,MM.
Disusun Oleh :
AZIZ FAJAR B 201502P024
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKARTA
2017
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR...................................................................................................... 1
BAB
I PENDAHULUAN............................................................................................... 2
1 Latar
Belakang............................................................................................................. 2
2 Rumusan
Masalah........................................................................................................ 2
3 Tujuan
Penulis.............................................................................................................. 3
4 Manfaat
Penulisan........................................................................................................ 3
BAB
II PEMBAHASAN................................................................................................. 3
1. Pengertian
Teori Produksi............................................................................................... 3
2. Fungsi
Produksi.............................................................................................................. 4
3. Jenis
jenis Proses Produksi............................................................................................. 4
4. Sistem
Produksi Menurut Aliran Operasi dan Variasi Produk....................................... 7
5. Produksi
dengan lenih dari satu variabel........................................................................ 8
BAB
III PENUTUP........................................................................................................ 10
Kesimpulan.............................................................................................................. 10
DAFTAR
PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita
panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena berkat dan tuntunan-Nya,
sehingga kami diberi kesempatan untuk menyusun makalah ini yang berjudul “TEORI
PRODUKSI”.
Makalah ini
diajukan sebagai salah satu tugas pada mata kuliah Ekonomi Manajerial. Makalah
ini tertuang dalam 3 bab yaitu : bab pertama “Pendahuluan”, bab kedua
“Pembahasan”, dan bab ketiga “Penutup”.
Kami menyadari
bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan dan
kekurangan yang ada. Oleh karena itu, kritik serta saran yang bersifat
membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi perbaikan dan kesempurnaan
dari makalah ini, sebagai tambahan wawasan untuk menggapai keberhasilan.
Kiranya makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para
pembaca, dan atas perhatian dan kerja sama yang baik, diucapkan terima kasih.
Surakarta , 3 januari 2017
Penyusun
Aziz Fajar B
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang Masalah
Teori tingkahlaku konsumen
memberikan latarbelakang yang penting didalam memahami sifat permintaan para
pembeli di pasar. Dalam percakapan sehari-hari produksi diartikan tindakan
mengkombinasi-kan faktor-faktor produksi (tenaga kerja, modal, dan
lain-lainnya) oleh perusahaan untuk memproduksi hasil berupa barang-barang dan
jasa-jasa. Dengan barang barang tersebut, untuk pemenuhan kebutuhan
konsumsi manusia tidak dapat lepas dari proses Produksi, karena sesuai kata
mengkombinasikan diatas adalah menjadikan satu barang output dari beberapa
barang input. Sebab Produksi adalah proses menghasilkan barang dan jasa.
Produksi sangat berkaitan dengan
nilai guna suatu barang. Orang hanya akan membuat barang-barang yang berguna.
Maka Produksi dapat juga disebut kegiatan menambah nilai guna suatu barang.
Tetapi tidaklah mudah mengubah bahan baku menjadi barang siap konsumsi. Karena
untuk dapat melakukan kegiatan Produksi, seorang produsen membutuhkan faktor
Produksi. Tanpa faktor-faktor Produksi, pembuatan suatu barang tidak bisa
berjalan. Dengan kelangsungan proses Produksi sangat ditentukan oleh keahlian
pengusaha atau produsen.
Ditinjau dari kepentingan produsen,
tujuan produksi adalah menghasilkan barang untuk mendapatkan laba. Tujuan
tersebut tercapai jika barang atau jasa yang diproduksi sesuai dengan kebutuhan
masyarakat. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa sasaran kegiatan produksi
adalah pelayanan kebutuhan masyarakat atau untuk memenuhi kebutuhan hidup
masyarakat.
Setelah diketahui bahwa Ekonomi
(Economic) adalah sebuah etimology untuk menunjukkan setiap tindakan atau
proses bersangkutpaut dengan penciptaan barang-barang atau jasa-jasa yang
dibuat untuk memenuhi kebutuhan manusia. Secara spesifik, istilah tersebut
digunakan untuk mencirikan Produksi barang-barang serta jasa-jasa yang
dihasilkan dengan pengetahuan teknis. Dengan pengetahuan seorang produsen
mampu menghasilkan barang output. Barang output berasal dari hasil Produksi
yaitu, kombinasi dari barang input dengan input, barang input dengan output,
dan barang output dengan output.
Dalam ekonomi muncul beberapa teori
dalam mempelajari kebutuhan manusia. Sebagai contoh dalam teori ekonomi mikro
adalah Teori Produksi, dan Teori biaya. Kedua teori ini orang-orang mempunyai
pemahaman tertentu. Sehingga dalam definisi tentang teori Produksi dan teori
biaya tidak pasti, sebab pendapat orang-orang memberikan definisi sesuai dengan
pemahamannya.
1.2 Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas, maka permasalahan yang di bahas dalam makalah ini
sebagai berikut :
1.
Apakah pengertian teori produksi?
2.
Apa saja fungsi produksi?
3.
Apakah jenis-jenis
proses produksi?
4.
Apakah Sistem Produksi Menurut Aliran
Operasi dan Variasi Produk?
5.
Apakah Produksi dengan lebih dari Satu
Variabel?
1.3 Tujuan
Penulisan
Tujuan
penulisan dalam makalah ini adalah :
1.
Mengidentifikasi Pengertian teori produksi.
2.
Mengidentifikasi apa saja
fungsi produksi.
3.
Mengidentifikasi jenis-jenis proses produksi.
4.
Mengidentifikasi apakah
Sistem
Produksi Menurut Aliran Operasi dan Variasi Produk.
5.
Produksi dengan lebih dari Satu Variabel.
1.4 Manfaat
Penulisan
Manfaat penulisan
dalam makalah ini adalah :
1.
Bagi penulis manfaatnya yakni menambah wawasan serta
dapat memahami tentang teori produksi.
2.
Bagi pembaca manfaat dibuatnya makalah ini diharapkan
dapat digunakan untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang teori produksi.
BAB
II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Teori Produksi
Yang
dimaksud dengan teori produksi adalah teori yang menjelaskan hubungan antara
tingkat produksi dengan jumlah faktor-faktor produksi dan hasil penjualan
outputnya. Definisi Produksi sendiri banyak pendapat sesuai dengan
pemahamannya masing-masing. Definisi pertama, Produksi adalah usaha menciptakan
dan meningkatkan kegunaan suatu barang untuk memenuhi kebutuhan. Pelaku
produksi adalah produsen yaitu, individu atau perusahaan yang memproduksikan hasil
pertanian yang menggunakan input sumber daya yang ada antara lain ; tanah,
tenaga kerja, modal dan management. Pendapat kedua, Produksi adalah
kegiatan produsen untuk mengubah input menjadi output. Produsen merupakan
pembuat barang dan jasa tidak berguna menjadi berguna, barang berguna menjadi
barang lebih berguna atau kegiatan produksi dapat menambah nilai guna suatu
barang menjadi nilai barang lebih dari barang sebelumnya.
Sebelum
membuat kegiatan, seorang produsen membuat keputusan, barang dan jasa apa
diproduksi. Sebagai contoh pertama (1), seorang produsen memproduksi padi, maka
manusia memerlukan bibit padi, air, tanah, pupuk, tenaga kerja, dan
traktor. sebagai contoh kedua (2),bila ingin memproduksi roti maka
manusia memerlukan tepung terigu, telur, gula, susu, obat pengembang roti,
tenaga kerja, dan mesin pembungkus. Contoh Produksi padi dan roti inilah
termasuk contoh Produksi barang. Dan sebagai contoh jasa adalah jasa
pendidikan, yang diperlukan adalah tenaga kerja, kurikulum pendidikan, alat-alat
tulis, buku-buku, dan media pembelajaran lain seperti OHP (overhead projector),
internet, VCD, dan lain-lain.
Dalam
memproduksi barang dan jasa seorang produsen memerlukan input dan output.
Barang input adalah barang masuk atau barang yang harus disiapkan seorang
produsen untuk diubah menjadi barang output. Barang input ini jika berbicara
dalam ekonomi adalah modal utama untuk menghasilkan output. Sebab apabila input
yang dijadikan bahan utama dalam memproduksi misalnya Roti, maka Roti tidak
dapat diproduksi apabila salah satu dari barang input utama tidak ada. Dari
sisi lain, Roti tetap jadi walaupun salah satu bahan input tetap jadi, tetapi
hasil dari barang input tersebut apabila sudah menjadi output (Roti) maka
barang tidak akan menghasilkan barang output yang memuaskan konsumen atau yang
mengemsumsi.
2. Fungsi
Produksi
Fungsi
produksi dapat diartikan juga sebagai suatu fungsi atau persamaan
yang menunjukkan hubungan antara tingkat output dengan tingkat (kombinasi)
penggunaan input-input. Secara matematis fungsi produksi dapat dirumuskan
sebagai berikut
Q = f (K L
R T)
|
Q: Quantity (jumlah barang yang dihasilkan)
f :Fungsi(simbol
persamaan fungsional)
K : Capital
(modal atau sarana yang digunakan)
L : Labour
(tenaga
kerja)
R: Resources
(sumber daya alam)
T : Technology (teknologi dan kewirausahaan)
T : Technology (teknologi dan kewirausahaan)
Q adalah output, sedangkan K, L, R, dan T
merupakan input. Besarnya jumlah output yang dihasilkan tergantung dari
penggunaan input-input tersebut. Jumlah output dapat ditingkatkan dengan cara
meningkatkan penggunaan jumlah input C(modal), L (tenaga kerja) dan R(sumber
daya alam) ataupun meningkatkan T(teknologi). Untuk memperoleh hasil yang
efisien, produsen dapat melakukan penggunaan input yang lebih efisien.
Dalam penerapannya , hubungan input dan output dapat pisahkan secara lebih
khusus. Misalnya, untuk menghasilkan hasil-hasil pertanian akan digunakan input
tanah, bibit, pupuk, pestisida, tenaga kerja, dan alat-alat pertanian lainnya
(tidak termasuk teknologi). Untuk meningkatkan hasil-hasil pertanian tersebut
maka harus ditingkatkan penggunaan input seperti tanah yang luas, menambah
tenaga kerja, menambah jumlah pupuk, menambah penggunaan pestisida, dan lain
sebagainya. Atau cara lain yaitu dengan meningkatkan teknologi pertanian. Untuk
menghasilkan barang atau output dapat dilakukan dengan menggunakan hanya satu
input saja, dua atau lebih input
3.
Jenis-jenis Proses Produksi
Jenis proses produksi di tinjau dari segi wujud proses
produksi :
a.
Proses
produksi kimiawi
Proses produksi kimiawi merupakan suatu proses produksi yang
menitikberatkan kepada adanya proses analisa atau sintesa serta senyawa kimia.
Contoh perusahaan obat-obatan, perusahaan tambang minyak.
b.
Proses
produksi perubahan bentuk
Proses perubahan bentuk adalah proses produksi dimana dalam
pelaksanaannya menitikberatkan pada perubahan masukan (input) menjadi keluaran
(output) sehingga didapatkan penambahan manfaat atau faedah dari barang
tersebut. Contohnya perusahaan mebel, perusahaan garmen.
c.
Proses
produksi assembling
Proses produksi assembling merupakan suatu proses produksi yang dalam
pelaksanaan produksinya lebih mengutamakan pada proses penggabungan dari
komponen-komponen produk dalam perusahaan yang bersangkutan atau membeli
komponen produk yang dibeli dari perusahaan lain. Contohnya perusahaan yang
memproduksi peralatan elektronika, perakitan mobil.
d.
Proses
produksi transportasi
Proses produksi transportasi merupakan suatu proses produksi dengan
jalan menciptakan jasa pemindahan tempat dari barang ataupun manusia. Dengan
adanya pemindahan tempat tersebut maka barang atau manusia yang bersangkutan
ini akan mempunyai kegunaan atau merasakan adanya tambahan manfaat. Contohnya
perusahaan kereta api, perusahaan angkutan.
e.
Proses
produksi penciptaan jasa administrasi
Proses
produksi penciptaan jasa administrasi adalah suatu proses produksi yang
memberikan jasa administrasi kepada perusahaan-perusahaan yang lain atau
lembaga-lembaga yang memerlukannya. Pemberian metode penyusunan, penyimpanan
dan penyajian data serta informasi yang diperlukan oleh masing-masing
perusahaan yang memerlukannya merupakan jasa yang diproduksi oleh
perusahaan-perusahaan semacam ini.
Seperti yang kita ketahui
bahwa cara, metode dan teknik menghasilkan produk banyak,tetapi secara umum
dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
a)
Proses
produksi terus menerus (Continous processes)
Proses produksi terus-menerus adalah proses produksi yang mempunyai pola
atau urutan yang selalu sama dalam pelaksanaan proses produksi di dalam
perusahaan. Proses produksi secara kontinu dilakukan pada industridengan skala produksi besar. Contoh
industri yang melakukan produksi secara kontinu adalah industri gelas.
Gelas dipanaskan sehingga berbentuk lunak dan kemudian dialirkan ke mesin
pencetak untuk dibentuk. Proses pencairan dan pencetakan berlangsung secara
terus menerus tanpa terhenti. Proses produksi pada umumnya dihentikan
berdasarkan keperluan perawatan dan perbaikan. Secara rutin (bisa sebulan
sekali, enam bulan sekali, atau setahun sekali) proses produksi dihentikan dan
dilakukan perawatan dan pemeriksaan menyeluruh (overhaul) terhadap alat-alat
proses.
Pada proses produksi secara kontinu umum digunakan sistem yang
terotomatisasi. Dengan bantuan PLC (Programmable Logic Controller) atau pengontrol
otomatis lain, kesalahan proses produksi akibat kecerobohan manusia dapat
dikurangi sehingga proses produksi dapat berlangsung terus menerus dengan
kondisi yang stabil atau bahkan mendekati tunak (semua keadaan konstan dan
tidak berubah).
Ciri-ciri dari proses produksi tereus-menerus :
v Produksi dalam jumlah besar, variasi produk sangat
kecil dan sudah distandarisir.
v Menggunakan product lay out atau departmentation by
product.
v Mesin bersifat khusus.
v Operator tidak mempunyai keahlian yang tinggi.
v Salah satu mesin/ peralatan rusak atau terhenti,
seluruh proses produksi terhenti.
v Tenaga kerja sedikit.
v Persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses kecil.
v Dibutuhkan maintenance specialist yang berpengetahuan
dan pengalaman yang banyak.
Adapun kebaikan dari proses
produksi terus-menerus :
v Biaya per unit rendah bila produk dalam volume yang
besar dan distandardisir.
v Pemborosan dapat diperkecil karena menggunakan tenaga
mesin.
v Biaya tenaga kerja rendah.
v Biaya pemindahan bahan di pabrik rendah karena
jaraknya lebih pendek.
Adapun
kekeurangan dari proses produksi terus-menerus
v Terdapat kesulitan dalam perubahan produk.
v Proses produksi mudah terhenti yang menyebabkan
kemacetan seluruh proses produksi.
v Terdapat kesulitan menghadapi perubahan tingkat
permintaan.
b)
Proses
produksi terputus-putus (intermitten processes)
Proses produksi terputus-putus adalah suatu proses produksi dimana arus
proses yang ada dalam perusahaan tidak selalu sama. Pada umumnya dilakukan
oleh industri proses kimia dengan
skala produksi kecil atau menengah dan industri manufaktur.
Contoh
dari industri yang umumnya melakukan proses produksi secara terputus-putus
adalah industri manufaktur seperti industri sepatu dan industri proses kimia seperti
industri farmasi, tinta, cat, dan perekat.
Pada proses produksi terputus-putus tinta dan cat, dikenal
teknik colour-run. Teknik ini berlangsung dengan memproduksi warna paling
muda terlebih dahulu, seperti misalnya kuning muda, dilanjutkan dengan warna
yang lebih tua, seperti misalnya jingga, kemudian merah dan seterusnya hingga
mencapai warna hitam dan proses produksi diulang lagi. Dengan menggunakan
teknik ini, pencucian dan rekonfigurasi mesin antar partai dapat diminimalkan.
Namun demikian, warna putih (yaitu warna opaque, bukan transparan), adalah
satu-satunya warna yang tidak dapat diproduksi dengan menggunakan teknik ini
karena pigmen putih dapat memengaruhi warna lain.
Adapun cirri-ciri dari
proses produksi terputus-putus :
v Produk yang dihasilkan dalam jumlah kecil, variasi sangat
besar.
v Menggunakan mesin-mesin bersifat umum dan kurang
otomatis.
v Operator mempunyai keahlian yang tinggi.
v Proses produksi tidak mudah terhenti walaupun terjadi
kerusakan di salah satu mesin.
v Menimbulkan pengawasan yang lebih sukar.
v Persediaan bahan mentah tinggi.
v Membutuhkan tempat yang besar.
Adapun kelebihan dari
produksi terputus-putus
Fleksibilitas
yang tinggi dalam menghadapi perubahan produk yang berhubungan dengan mesin
bersifat umum yaitu system pemindahan menggunakan tenaga manusia, diperoleh
penghematan uang dalam investasi mesin yang bersifat umum dan proses produksi
tidak mudah terhenti, walaupun ada kerusakan di salah satu mesin.
Adapun kekurangan dari
proses produksi terputus-putus yaitu :
v Dibutuhkan scheduling dan routing yang banyak karena
produk berbeda tergantung pemesanan.
v Pengawasan produksi sangat sukar dilakukan.
v Persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses cukup
besar.
v Biaya tenaga kerja dan pemindahan bahan sangat tinggi,
karena menggunakan banyak tenaga kerja dan mempunyai tenaga ahli.
4.
Sistem
Produksi Menurut Aliran Operasi dan Variasi Produk
Ada tiga
jenis dasar aliran operasi, yaitu flow shop, job shop, dan proyek (Kostas,
1982). Ketiga jenis dasar aliran operasi ini berkembang menjadi aliran operasi
modifikasi dari ketiganya, yaitu batch dan continuous). Adapu
karakteristikmasing-masing aliran tersebut, yaitu;
a. Flow Shop,
yaitu proses konversi dimana unit-unit output secara berturut-turut melalui
urutan operasi yang sama pada mesin-mesin khusus, biasanya ditempatkan
sepanjang suatu lintasan produksi. Bentuk umum proses flow shop dapat dibagi
menjadi jenis produksi flow shop kontinyu dan flow shop terputus. Pada flow
shop kontinyu, proses bekerja untuk memproduksi jenis output yang sama,
misalnya pada industri rokok SKM otomatis. Pada slow shop terputus, kerja
proses secara periodik diinterupsi untuk melakukan set-up bagi pembuatan produk
dengan spesifikasi yang berbeda (meskipun dari desain dasar yang sama).
b. Continuous,
proses ini merupakan bentuk ekstrem dari flow shop dimana terjadi aliran
material yang konstan. Contoh dari proses kontinyu adalah industri penyulingan
minyak, pemrosesan kimia, dan industri-industri lain dimana kita tidakdapat
mengidentifikasi unit-unit output urutan prosesnya secara tepat.
c. Job Shop,
merupakan bentuk proses konversi dimana unit-unit untuk pesanan yang berbeda
akan mengikuti urutan yang berbeda pula dengan melalui pusat-pusat kerja yang
dikelompokan berdasarkan fungsinya.
d. Batch,
merupakan bentuk satu langkah kedepan dibandingkan job shop dalam hal
standarisasi produk, tetapi tidak terlalu terstandarisasi seperti produk yang
dihasilkan pada aliran lintasan perakitan flow shop.
Proyek, merupakan proses penciptaan satu jenis produk yang agak rumit
dengan suatu pendefinisian urutan tugas yang teratur dengan kebutuhan sumber
daya dan penyelesaiannya dibatasi oleh waktu.
5. Produksi dengan lebih dari Satu
Variabel
Dalam teori ini, terdapat kombinasi antara dua
faktor produksi untuk menghasilkan output (yang sama). Kombinasi itu bisa
antara tanah dan tenaga kerja, tenaga kerja dan modal, atau dengan teknologi
(perkecualian, dengan teknologi, yang tidak mudah harus diubah, karena
memerlukan waktu yang relative lama). Yang paling mudah dikombinasikan adalah
antara faktor produksi tenaga kerja dan modal. Dalam berproduksi, seorang
produsen tentu saja dihadapkan pada bagaimana menggunakan faktor produksinya
secara efisien untuk hasil yang maksimum. Oleh karena itu, produsen akan
berusaha mencari kombinasi terbaik antara dua faktor input tersebut. Hasil
produksi sama dalam teori ini akan ditunjukan oleh suatu kurva yang diberi
nama isoquant curve biasanya disebut isoquant sisi.
Sedangkan biaya yang digunakan dalam rangka menghasilkan produk tersebut
disebut isocost (biaya sama).
a.
Isoquant(Kurva
Produksi Sama)
Isoquant Curve disebut
juga Isoproduct Curve atau Equal Product Curve adalah kurva yang
menggambarkan kombinasi dua macam input (faktor produksi) untuk menghasilkan
output/produksi yang sama jumlahnya. Atau dapat juga dikatakan suatu kurva
yang menunjukkan semua kombinasi fungsi produksi yang mungkin secara
fisik dapat menghasilkan sejumlah output tertentu. Bentuk kurva isoquant
bermacam-macam, bisa linier apabila kombinasi antara input tersebut akan
memberikan perubahan yang proporsional bila salah satunya berubah, dan dapat
juga cembung dari titik orgin (seperti kurva indifference).
Sifat-sifat Isoquant adalah :
v
Mempunyai kemiringan negatif
v
Cembung kearah titik nol (0), sebab inputnya
tidak merupakan barang subtitusi sempurna.
v
Menurun dari kiri atas kekanan bawah, karena
satu sumberdaya dapat di subsitusi kan dengan sumberdaya lain.
v
Semakin ke kanan kedudukan isoquant menunjukkan
semakin tinggi jumlah output.
v
Kemungkinan bisa saling berpotongan, sehingga
ada kemungkinan perusahaan dapat memproduksi dua jenis barang dengan input yang
sama.
b.
Isocost (Garis
Biaya Sama)
Isocost adalah
suatu kurva yang menggambarkan biaya yang dikeluarkan oleh produsen dalam
rangka berproduksi dengan menggunakan beberapa faktor input tertentu. Isocost
membatasi dan membedakan kemampuan produksi dan produsen. Semakin besar isoqost
nya, maka makin besar pula hasil yang dapat diperoleh. Sebaliknya, semakin
kecil isocost semakin kecil hasilnya.
Kurva isocost dapat berslope negatif dan positif.
Negatif apabila ada penambahan satu unit input akan menyebabkan
penurunan pemakaian input lain. Sebaliknya bila input lain dikurangi maka akan
menyebabkan input yang ssatunya akan bertambah. Kemudian kuva isocost dapat
berslope positif, yaitu hanya sebagai pemuasan kebutuhan yang dipetakan oleh
kurva indifference sifatnya tidak efisien, karena bila produsen menambah input
yang satu, maka input yang lainnya juga bertambah, dan begitu juga sebaliknya.
BAB
III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dalam teori ekonomi, berbagai jenis perusahaan
dipandang sebagai unit badan usaha yang mempunyai tujuan yang sama yaitu
“mencapai keuntungan yang maksimum”. Untuk tujuan itu, ia menjalankan usaha
yang bersamaan yaitu mengatur penggunaan factor produksi dengan cara seefisien
mungkin sehingga “ usaha memaksimumkan keuntungan dapat dicapai dengan cara
yang dari sudut ekonomi dipandang dengan cara yang paling efisien”. Dalam
praktik, pemaksimuman keuntungan bukanlah satu-satunya tujuan perusahaan.
Tetapi demi penyederhanaan analisis, untuk sementara tujuan memaksimumkan ini
digunakan.
Fungsi produksi menggambarkan berapa
jumlah produksi maksimum yang mampu diproduksi oleh produsen pada setiap
kombinasi input/faktor produksi yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
PPT Dr Supawi
Pawenang, SE,MM.
https://rizkyramadhan7.wordpress.com/2015/04/20/produksi-dan-f-produksi
Komentar
Posting Komentar